Pantai Mutiara, Trenggalek, dipadati ribuan wisatawan selama libur kenaikan kelas. Jumlah kunjungan tercatat meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

Marsum, Bagian Humas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Mutiara, mengatakan bahwa rata-rata kunjungan selama liburan sekolah ini mencapai 1.500 orang per hari. Jumlah tersebut meningkat signifikan pada akhir pekan.

“Libur sekolah ada peningkatan dari segi wisatawan, rata-rata per hari 1.500 waktu libur ini. Paling banyak itu waktu weekend bisa sampai 4.000,” ujar Marsum, Sabtu (29/06/2025).

Menurut Marsum, mayoritas pengunjung merupakan wisatawan dari luar kota. Mereka datang menggunakan kendaraan roda empat dan roda enam, yang mendominasi area parkir.

Pantai Mutiara sendiri memiliki kapasitas maksimal sekitar 2.000 pengunjung dalam satu waktu. Namun dengan sistem keluar masuk pengunjung, tempat wisata ini mampu menampung hingga 5.000 orang per hari.

Akses menuju lokasi cukup mudah karena berada di dekat Jalur Lintas Selatan (JLS). Selain itu, fasilitas parkir yang luas dan nyaman menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.

Fasilitas parkir di area dalam pantai dapat menampung hingga 17 bus sekaligus. Jika area parkir utama penuh, pengunjung dapat memanfaatkan area parkir tambahan di luar loket. Dari sana, mereka akan diantar ke pantai menggunakan shuttle secara gratis.

“Akses mudah, cuma parkir di dalam itu terbatas, terutama bus, paling hanya sekitar 17 bus. Tapi kalau penuh, itu parkir di luar loket, nanti pengunjung di-shuttle gratis,” terang Marsum.

Guna mendukung kenyamanan wisatawan, sebanyak 27 petugas disiagakan selama masa liburan sekolah. Harga tiket masuk Pantai Mutiara ditetapkan Rp15.000 per orang, dengan diskon 50 persen untuk anak-anak.

Adapun tarif parkir kendaraan: Rp2.000 untuk sepeda motor, Rp5.000 untuk mobil, dan Rp10.000 untuk kendaraan roda enam.

Marsum mengimbau para pengunjung untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama berada di kawasan wisata.

“Pesan kami, ayo bersama-sama menjaga keberlangsungan wisata dengan sadar akan kebersihan, dan jangan merusak tanaman yang sudah ada,” pungkasnya.