Masyarakat Kabupaten Trenggalek memiliki harapan untuk meningkatkan perekonomian. Harapan itu dari potensi besar perikanan dan wisata di Watulimo Trenggalek."Potensi perikanan sangat besar di Pantai Prigi. Kami berharap penjualan hasil tangkapan dapat meningkat, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ekspor, yang akan meningkatkan pendapatan nelayan dan pemerintah daerah," ujar Wignyo Handoyo, Kepala Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo.
Sementara itu, setelah Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung-Trenggalek tersambung akses wisatawan semakin mudah. Kunjungan wisatawan manca negara ke Watulimo naik lebih dari 100%. Ada yang datang ke Pantai Pasir Putih, Simba Ronce, dan Pantai Mutiara. Wignyo menjelaskan, Pemerintah Desa Tasikmasu berfokus pada peningkatan penjualan hasil perikanan di luar daerah serta potensi ekspor. Hal itu sebagai upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama nelayan.
Wignyo menyebutkan, ada sekitar 4000 masyarakat yang bekerja sebagai nelayan di Desa Tasikmadu. Kemudian, ada beberapa tambak di Kawasan Karanggongso, Dusun Tawang, tambak udang di IBL, dan tambak milik pemerintah.Menurut penjelasan Wignyo, tangkapan ikan tuna dari para nelayan rata-rata mencapai 100 ton per bulan. Hasil tangkapan ikan itu sebagian besar dijual ke luar Trenggalek, seperti Pasuruan dan Probolinggo."Hasil tangkapan ikan tuna ini memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah [PAD] melalui retribusi di tempat pelelangan ikan [TPI].
Kami memiliki TPI Higienis di PPN Prigi yang menjamin kualitas ikan dan kenyamanan pembeli," terang Pemerintah Desa Tasikmadu mengadakan pelatihan pembuatan kemasan produk dan cara menarik konsumen dengan oleh-oleh ikan bakar. Pemasaran produk juga dilakukan melalui media online untuk memperluas jangkauan pasar. Kata Wignyo, hal itu menjadi upaya untuk meningkatkan kelas nelayan dan mendorong UMKM lokal. Sementara di sektor wisata, ada keunggulan karena tidak mengenal musim.
Berbeda dengan hasil perikanan yang tergantung pada kondisi cuaca. Sehingga, para pelaku UMKM memanfaatkan keunggulan itu dengan cara membuat produk kemasan yang untuk menarik wisatawan."Selain membuat produk kemas, pelaku UMKM juga berjualan ikan bakar asap. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat," tandas Wignyo.